Chusnul Mu’allif,S.S
Guru
Bahasa Inggris SMA Mujahidin
Ujian
Nasional Tiba, Tiba-tiba Syirik Mewabah
“ Fenomena yang terjadi setiap tahun dalam
masyarakat kita. Setiap ujian nasional tiba, orang tua sangat khawatir jika
anaknya tidak lulus ujian nasional. Banyak orang tua pergi ke Dukun, istilah
kerennya “paranormal”. Padahal kita tahu bahwa memohon bantuan ke selain
Allah,SWT adalah syirik. Orang tua datang kedukun agar anaknya bisa lulus ujian
nasional. Sebelum kita bahas tentang fenomena tersebut, marilah kita mencoba
mengetahui apakah ujian nasional itu. Apa sih ujian nasional itu? Makhluk
apakah itu?Mengapa sih kok banyak orang khawatir dengan ujian nasional?
Ujian Nasional
adalah tes kompetensi bagi siswa untuk mengukur kemampuan siswa selama mereka
belajar di bangku sekolah. Masing-masing level pendidikan baik dari tingkat
pendidikan dasar, menengah maupun atas harus melalui Ujian Nasional agar mereka
dinyatakan lulus dan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Permasalahan yang timbul selama ini banyak siswa, orang tua dan sekolah merasa
bahwa policy yang diambil pemerintah kadang tidak adil bagi mereka.
Memang dalam pelaksanaan Ujian Nasional ada yang pro and contra.
Bagi mereka yang pro Ujian Nasional mengatakan :
1.
Ujian Nasional perlu dilaksanakan untuk mengukur
kemampuan siswa.
2.
Ujian Nasional dilaksanakan untuk standarisasi
pendidikan nasional.
3.
Untuk continue their study ke jenjang
yang lebih atas dari Sekolah Dasar ( SD ) ke Sekolah Tingkat Pertama ( SMP ),
kemudian ke jenjang Sekolah Menengah Atas dan berlanjut ke perguruan tinggi perlu adanya instrument penilaian yaitu ujian
nasional.
4.
Dengan ujian nasional akan tercipta keseragaman
dalam hal penilaian.
Bagi mereka yang contra terhadap Ujian Nasional berpendapat :
1.
Ujian Nasional tidak tepat karena yang diujikan
hanya kompetensi cognitive saja tanpa memperhatikan psikomotor dan
afektif.
2.
Penentuan kelulusan hanya terjadi dalam waktu
ujian nasional saja ( 4 atau 3 ) hari saja, tanpa memperhatikan lamanya waktu
mereka study.
3.
Standart
soal ujian nasional sama
tanpa memperhatikan kemampuan, fasilitas ataupun letak geografis daerah di
Indonesia. Mereka yang ada di pulau Jawa jelas berbeda dengan siswa yang ada di
Papua, Ambon, Aceh atau daerah pedalaman baik dalam hal kemampuan, fasilitas
ataupun guru nya.
4.
Mereka setuju ujian nasional jika digunakan mapping
( pemetaan ) daerah-daerah mana yang perlu pembenahan dan peningkatan mutu
pendidikan nasional.
Terlepas dari itu semua, baik itu yang setuju atau tidak dengan ujian
nasional marilah kita sama-sama meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Tapi yang kita diskusikan dalam hal ini banyak
orang tua, siswa, khawatir mereka tidak lulus ujian maka banyak cara yang
ditempuh, yang paling ngetren banyak orang tua yang pergi ke Dukun untuk
meminta pada si Dukun agar meluluskan anaknya dalam ujian nasional. Bahkan ada
indikasi DUKUN TIBA-TIBA LARIS menjelang ujian nasional. Sudah demikian tidak
rasionalkah masyarakat kita? Sudah parahkah kadar keimanan kita?Layakkah kita
di sebut muslim yang taqwa?
Padahal kita tahu jika kita minta sesuatu selain Allah,SWT kita disebut
orang yang syirik kepada Allah. Kalau kita ingin lulus wajib bagi siswa untuk
belajar dengan giat, ikut lembaga bimbingan belajar dan serius dalam menuntut
ilmu. Itu tawakal kita, dalam hal teknis. Dalam hal non teknis kita langsung
minta kepada Allah,SWT, dengan meningkatkan ibadah kepada Allah,SWT melalui
Sholat lima waktu, sholat dhuha ditambah sholat tahajjud dan puasa senin-kamis.
Dan yang terpenting kita minta doa restu kepada orang tua kita, memohon maaf,
mencium tangan kedua orang tua kita, itu jauh lebih dahsyat daripada harus ke
Dukun yang hasil tidak jelas dan membuat kita menciptakan dosa yang sangat
besar meminta kepada selain Allah,SWT.
Dengan meminta kepada dukun secara tidak sadar, kita telah syirik kapada
ALLAH,SWT.
Seperti didalam Al qur’an surat An nisa’ 48.
Yang artinya :
“ Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari ( syirik ) itu, bagi siapa yang di kehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan
Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar .”
Dalam ayat ini, sudah jelas bahwa
syirik merupakan dosa besar dan bagi orang yang menyekutukan Allah maka tidak
akan diampuni oleh Allah. Untuk itu, sebagai umat muslim yang beriman dan
bertaqwa jauhilah , hindarilah perbuatan syirik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar