Selasa, 08 Mei 2012

Catatan Guru

 
Chusnul Mu’allif,S.S
Guru Bahasa Inggris SMA Mujahidin


                                     Ujian  Nasional Tiba, Tiba-tiba Syirik Mewabah
                              
       “   Fenomena yang terjadi setiap tahun dalam masyarakat kita. Setiap ujian nasional tiba, orang tua sangat khawatir jika anaknya tidak lulus ujian nasional. Banyak orang tua pergi ke Dukun, istilah kerennya “paranormal”. Padahal kita tahu bahwa memohon bantuan ke selain Allah,SWT adalah syirik. Orang tua datang kedukun agar anaknya bisa lulus ujian nasional. Sebelum kita bahas tentang fenomena tersebut, marilah kita mencoba mengetahui apakah ujian nasional itu. Apa sih ujian nasional itu? Makhluk apakah itu?Mengapa sih kok banyak orang khawatir dengan ujian nasional?
        Ujian Nasional adalah tes kompetensi bagi siswa untuk mengukur kemampuan siswa selama mereka belajar di bangku sekolah. Masing-masing level pendidikan baik dari tingkat pendidikan dasar, menengah maupun atas harus melalui Ujian Nasional agar mereka dinyatakan lulus dan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Permasalahan yang timbul selama ini banyak siswa, orang tua dan sekolah merasa bahwa policy yang diambil pemerintah kadang tidak adil bagi mereka. Memang dalam pelaksanaan Ujian Nasional ada yang pro and contra.

Bagi mereka yang pro Ujian Nasional mengatakan :
1.       Ujian Nasional perlu dilaksanakan untuk mengukur kemampuan siswa.
2.       Ujian Nasional dilaksanakan untuk standarisasi pendidikan nasional.
3.       Untuk continue their study ke jenjang yang lebih atas dari Sekolah Dasar ( SD ) ke Sekolah Tingkat Pertama ( SMP ), kemudian ke jenjang Sekolah Menengah Atas dan berlanjut ke perguruan tinggi  perlu adanya instrument penilaian yaitu ujian nasional.
4.       Dengan ujian nasional akan tercipta keseragaman dalam hal penilaian.

Bagi mereka yang contra terhadap Ujian Nasional  berpendapat :
1.       Ujian Nasional tidak tepat karena yang diujikan hanya kompetensi cognitive saja tanpa memperhatikan psikomotor dan afektif.
2.       Penentuan kelulusan hanya terjadi dalam waktu ujian nasional saja ( 4 atau 3 ) hari saja, tanpa memperhatikan lamanya waktu mereka study.
3.       Standart  soal  ujian nasional sama tanpa memperhatikan kemampuan, fasilitas ataupun letak geografis daerah di Indonesia. Mereka yang ada di pulau Jawa jelas berbeda dengan siswa yang ada di Papua, Ambon, Aceh atau daerah pedalaman baik dalam hal kemampuan, fasilitas ataupun guru nya.
4.       Mereka setuju ujian nasional jika digunakan mapping ( pemetaan ) daerah-daerah mana yang perlu pembenahan dan peningkatan mutu pendidikan nasional.

Terlepas dari itu semua, baik itu yang setuju atau tidak dengan ujian nasional marilah kita sama-sama meningkatkan pendidikan di Indonesia.
      Tapi yang kita diskusikan dalam hal ini banyak orang tua, siswa, khawatir mereka tidak lulus ujian maka banyak cara yang ditempuh, yang paling ngetren banyak orang tua yang pergi ke Dukun untuk meminta pada si Dukun agar meluluskan anaknya dalam ujian nasional. Bahkan ada indikasi DUKUN TIBA-TIBA LARIS menjelang ujian nasional. Sudah demikian tidak rasionalkah masyarakat kita? Sudah parahkah kadar keimanan kita?Layakkah kita di sebut muslim yang taqwa?
Padahal kita tahu jika kita minta sesuatu selain Allah,SWT kita disebut orang yang syirik kepada Allah. Kalau kita ingin lulus wajib bagi siswa untuk belajar dengan giat, ikut lembaga bimbingan belajar dan serius dalam menuntut ilmu. Itu tawakal kita, dalam hal teknis. Dalam hal non teknis kita langsung minta kepada Allah,SWT, dengan meningkatkan ibadah kepada Allah,SWT melalui Sholat lima waktu, sholat dhuha ditambah sholat tahajjud dan puasa senin-kamis. Dan yang terpenting kita minta doa restu kepada orang tua kita, memohon maaf, mencium tangan kedua orang tua kita, itu jauh lebih dahsyat daripada harus ke Dukun yang hasil tidak jelas dan membuat kita menciptakan dosa yang sangat besar meminta kepada selain Allah,SWT.


Dengan meminta kepada dukun secara tidak sadar, kita telah syirik kapada ALLAH,SWT.
Seperti didalam Al qur’an surat An nisa’ 48.
Yang artinya :
“ Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik,  dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari ( syirik ) itu, bagi siapa yang di kehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar .”

        Dalam ayat ini, sudah jelas bahwa syirik merupakan dosa besar dan bagi orang yang menyekutukan Allah maka tidak akan diampuni oleh Allah. Untuk itu, sebagai umat muslim yang beriman dan bertaqwa jauhilah , hindarilah perbuatan syirik.

Tidak ada komentar: