Kamis, 26 April 2012

Catatan Guru





 
                        


                            Oleh : Chusnul Mu’allif, S.S.
                                Guru Bahasa Inggris SMA Mujahidin



                                      To study or to work

            Untuk beberapa student, mendapatkan pekerjaan selama mereka masih belajar di sekolah adalah bukan merupakan pilihan. Working sepertinya sangat dibutuhkan oleh mereka yang tergolong sebagai siswa miskin. Mereka selama ini merasa bahwa bekerja ketika masih sekolah bisa membantu orang tua untuk biaya pendidikan dan membantu biaya hidup.Tapi belajar sambil bekerja bukan merupakan pilihan yang baik. Walau kita tahu bahwa mereka sangat membutuhkan pekerjaan, tapi belajar merupakan yang utama. Bagaimanapun juga, bekerja bukan hanya satu-satunya pilihan bagi mereka jika ada beberapa alternative yang lebih baik untuk membantu mereka.
             Ada beberapa cara untuk membantu mereka dalam mendapat pendidikan berkualitas sekaligus membantu mereka untuk membantu biaya hidup. Memberikan pinjaman yang sangat lunak bagi siswa miskin, bantuan dana pendidikan dan scholarships merupakan alternative yang bagus bagi mereka. Lebih baik berkompetisi untuk mendapatkan scholarship daripada bekerja. Itu akan mendorong mereka untuk berprestasi dalam belajar.
             Tapi sebaliknya, tidak semua siswa mendapatkan kesempatan berkompetisi sekaligus memenangkan perebutan scholarship. Mendapatkan kesempatan sama, siswa yang memiliki kemampuan yang pas-pasan akan sulit untuk mendapatkan scholarship. Walaupun bekerja sambil sekolah merupakan pilihan yang tidak salah,tapi itu sangat sulit. Manage the time for working and studying is very difficult. Tidak mudah memanage waktu untuk bekerja dan belajar, harus seimbang antara waktu  belajar dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semua itu tidak semudah yang siswa pikirkan bahawa bekerja sambil belajar mudah dilakukan
              Seperti kita ketahui bahwa Kepala Dinas Pendidikan Drs. H. Sahudi, Mpd. mengatakan bahwa setiap sekolah negeri tidak boleh menolak siswa miskin untuk sekolah, terutama  pendidikan wajib belajar 9 ( Sembilan ) tahun mulai Sekolah Dasar ( SD ) sampai Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama mendapatkan bantuan berupa BOS ( Bantuan Operasional Sekolah ) sedangkan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan mendapatkan BOPDA ( Bantuan Operasional Pendidikan ). Untuk Sekolah Berstandar Internasional wajib memberikan porsi 5 % untuk siswa miskin.
              Apakah semua usaha itu mampu mengurangi siswa untuk tidak bekerja sambil sekolah? Mampukah kita semua mengusahakan pendidikan berkualitas? Itu tergantung kita.
           Seperti yang di amanatkan dalam UUD’45 pasal 34 :
“ Fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh Negara “.
Dalam pasal ini Negara berkewajiban untuk mengangkat kehidupan mereka menjadi lebih baik  secara ekonomi maupun dalam hal pendidikan.
UUD’45 pasal 32 :
“menyatakan bahkan setiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran”.
Pendidikan untuk semua orang baik kaya maupun miskin.  Education for All.
          Kita yang mengadakan pendidikan Islam mulai tingkat Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas harus berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa terutama bagi generasi Islam,sehingga kita memjadi generasi muslim yang cerdas dan berkualitas untuk menegakkan Islam.
      
Seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an:
Artinya ;  Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadilah :11)

Jelas dikatakan dalam AlQur’an bahwasannya Allah SWT  akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu. Untuk itu Yayasan Masjid Mujahidin yang didalamnya ada lembaga pendidikannya sudah menjadi suatu kewajiban bagi para pendidik untuk mencetak generasi muslim yang beriman dan berilmu.

Tidak ada komentar: